Minggu Malam (8/11) Ratusan penonton memadati area di sekitar monumen SO 1 maret untuk menyaksikan acara “Panggung Merah Putih”. Acara ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah Malioboro Aksi Indie yang menampilkan 10 band hasil seleksi.
Setelah itu disusul sambutan dari wakil kepala dinas pariwisata DIY, Supriyanto. Dalam sambutannya, Supriyanto mengatakan bahwa wajah malioboro sudah berbeda, malioboro kini hanya sekedar sentra ekonomi saja bukan lagi sentra budaya seperti dulu kala. "Diharapkan dengan digelarnya acara ini secara rutin minimal satu kali setahun, budaya Indonesia khususnya di Malioboro bisa tumbuh dan berkembang kembali", ujarnya.
Sesi kedua adalah acara puncak untuk menutup Festival Malioboro 2009. Acara puncak ini merupakan gabungan antara sebuah pagelaran seni dengan fashion show bertema Radical Fashion. Pagelaran seni yang diberi nama”Jangan Takut Menjadi Indonesia” ini disutradarai oleh Pressiden Y.Kubbro. Pagelaran ini merupakan kolaborasi musik masa kini dengan musik tradisional yang melibatkan berbagai kelompok seni di Yogyakarta,diantaranya adalah Pressiden Band, Ari Wulu, PSM UII, Sampak Patrol, Kelompok Perkusi Jogja, TIUP Marching UII, Grasak, Jathilan, Radical Fashion Show, Langit Percussion, Prajurit Tambak Yudho,dan Al Mizan. (BERTA/ 301)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar