Minggu, 08 November 2009


Features

Yogyakarta (7/11)
– Pak Suwito (42) begitu dia akrab dipanggil, bapak tiga anak ini menggantungkan hidupnya berjualan martabak di sekitar jalan Seturan. Bapak berkumis asal Klaten ini sudah berjualan martabak selama 3 tahun.

“Ya gini-gini aja mas, kalau sedang ramai ya untung banyak kalau sepi ya rugi” begitu tandasnya ketika ditanya keuntungan tiap harinya. Tanpa letih dia membolak-balikan martabaknya, minyak yang panas seakan tidak terasa di tanganya yang hitam dan tebal. Rupanya selain berdagang martabak beliau juga membuka usaha menjahit dikala siang. “Ya, saya buka usaha jahitan untuk tambah-tambah biaya sekolah anak mas, kalau berdagang untungnya kan juga gak pasti” tandasnya.

Selain itu dulu Bapak ini juga pernah membuka bengkel las sepeda, yang hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke kota Jogja ini, dan menggantungkan hidupnya disini. “kalau saya bias milih saya ingin jadi polisi” begitu katanya sambil tertawa. Polisi memang cita-citanya sejak awal, tetapi karena fisiknya kurang sehat dia selalu gagal dalam tes. Mugkin inilah contoh dari segelintir orang di Jogja yang mencoba bertahan hidup ditengah himpitan zaman.

Aga Mandala Nosya (153070355)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar